US Open 2023- Djokovic Vs Medvedev di Final

Novak Djokovic melangkah ke final US Open 2023 usai menang tiga set langsung atas wakil tuan rumah, Ben Shelton, membuatnya tinggal berjarak selangkah lagi dari gelar grand slam ke-24 sepanjang kariernya.

Arthur Ashe Stadium, Sabtu (9/9) dini hari WIB jadi saksi ketangguhan Djokovic atas petenis 20 tahun tersebut. Petenis Serbia itu berhasil menutaskan permainan dengan skor 6-3, 6-2, 7-6 (7-4) dalam waktu dua jam 42 menit.

Di laga ini, Djokovic hanya tiga kali berada dalam posisi tertinggal, yakni saat kedudukan 0-1 dan 1-2 di set kedua serta 4-5 di set ketiga. Ini menjadi final US Open kesepuluh baginya, dan ia sudah memenangi tiga dalam sembilan final sebelumnya.

Baca juga: US Open 2023: Djokovic dan Gauff Melangkah ke Semifinal

Djokovic juga mencatakan prestasi luar biasa di 2023. Ia selalu masuk final di empat grand slam berbeda, dan memenangi dua di antaranya, yakni Australian Open dan French Open. Hanya di Wimbledon ia kalah dari Carlos Alcaraz.

“Laga semacam ini adalah sesuatu yang saya sukai, mereka menginspirasi saya setiap hari untuk terus berlatih sekeras para pemain muda,” ujar Djokovic usai laga, dikutip BBC.

“Saya merasa masih memiliki tenaga dan sesuatu untuk disumbangkan pada tenis. Saya amat bahagia,” jelas pemilik 23 gelar grand slam itu.

Baca juga: US Open 2023: Djokovic ke Delapan Besar, Swiatek Tersingkir

Di babak final, Djokovic akan berjumpa juara US Open 2021, Daniil Medvedev. Petenis Rusia itu melangkah ke partai puncak usai menekuk Alcaraz 7-6 (7-3), 6-1, 3-6, 6-3 dalam waktu tiga jam 22 menit.

Usai melakukan pukulan terakhir yang tak bisa dijangkau Alcaraz, Medvedev langsung berselebrasi dengan gaya menutup kuping, membalas pendukung Alcaraz yang mengganggunya.

“Mengagumkan. Terutama mengalahkan seseorang seperti Carlos. Sebelum laga ini, saya memiliki keraguan karena kalah dua kali dengan mudah darinya tahun ini,” ujar Medvedev.

“Saya bilang saya harus main 110 persen. Dan saya bisa main 120 persen kali ini, kecuali di set ketiga.”

“Tantangannya adalah saya harus menghadapi seseorang yang sudah memenangi 23 grand slam, sedangkan saya baru satu. Ketika saya mengalahkan dia di sini (pada 2021), saya berhasil tampil lebih baik dari biasanya. Tak ada cara lain,” jelasnya.

(adp/aff)